Terminology

1. Tuli-tuli
Tuli-tuli, bukanlah suatu sebutan kepada seseorang akibat gangguan pendengaran, melainkan salah satu gorengan yang rasanya sangat nikmat. Gorengan ini sangat mudah dijumpai di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Gorengan yang berbentuk angka delapan ini merupakan makanan favorit bagi penduduk Pulau Buton karena rasanya yang gurih dan tidak asam. Apalagi gorengan tuli-tuli dinikmati dengan sambal goreng, rasanya maknyus.
Di Kota Baubau, gorengan tuli-tuli hampir dijumpai di setiap sudut kota dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau yakni Rp 1.000 per gorengan.

Sumber : https://travel.kompas.com/read/2016/10/10/120400627/tuli-tuli.gorengan.gurih.khas.pulau.buton

2. Pisang ijo

Pisang ijo atau es pisang ijo adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, terutama di kota Makassar. Makanan ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau. Cara memasaknya dengan mengukus di dandang. Adonan tersebut dibuat dari tepung, air, dan pewarna hijau yang terbuat dari campuran air dengan daun suji atau pandan.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pisang_ijo


3. Klepon

“Kue klepon” merupakan salah satu kue khas Indonesia yang sudah banyak dikenal diberbagai daerah. Bahkan beberapa literatur menyebutkan bahwa jenis kue tradisional tersebut sudah ada sampai di negara lain. Meskipun populer di seluruh Asia Tenggara, klepon mungkin berasal dari Jawa. Produk kue klepon terkenal berasal dari Pasuruan (Jawa Timur), dijual dalam kotak di kios-kios kecil yang membuat garis panjang di pinggir jalan yang menghubungkan Malang dan Surabaya.
Menurut gadis keturunan darah kalimantan, konon katanya klepon dianggap sebagai makanan khas kota Intan, Kalimantan. Konon pada zaman dahulu di daerah Martapura hiduplah seorang janda dan anaknya bernama Galuh. Sejak suaminya meninggal sang janda hanya hidup bersama Galuh putri semata wayangnya. Sang janda pun semakin tua di makan usia ia pun sering sakit – sakitan sepeninggal sang suami. Sang janda mempunyai kebiasaan yaitu senang membuat kue dan akhirnya ia memutuskan untuk berjualan kue untuk menghidupi keluarganya. Pada suatu hari sang janda sakit-sakitan dan tak dapat membuat kue, si Galuh pun tak tega hati melihat ibunya. Ia pun pergi ke dapur membuat kue untuk ibunya yang sedang sakit. Pada saat galuh hendak memasak, lesung yang hendak dipakai ada seekor kalajengking. Kemudian ibu jengkel dan lalu bertanya kepada galuh “alangkah lama sekali kamu di dapur namun belum masak juga”. Padahal air yang kamu rebus telah mendidih.


Sumber : https://rahmatunisanadya.wordpress.com/

4. Kue dadar

Kue dadar gulung (Bahasa Malaysia: kuih ketayap) (Dialek Sabah: kuih lenggang) merupakan penganan khas Indonesia dan Malaysia yang dapat digolongkan sebagai pancake yang diisi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan gula jawa cair. Isi ini disebut unti.

Kulit dadar gulung berwarna hijau karena diberi pewarna daun suji.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dadar_gulung

5. Risoles

Risoles (bahasa Belanda: rissole) adalah pastri berisi daging, biasanya daging cincang, dan sayuran yang dibungkus dadar, dan digoreng setelah dilapisi tepung panir dan kocokan telur ayam.

Hidangan ini juga dapat dipanggang di dalam oven, dan disajikan sebagai hors-d'oeuvre atau entrĂ©eringan. Risoles berukuran kecil dapat dipakai sebagai hiasan untuk hidangan dari potongan besar daging unggas atau daging sapi.[1]

Isi risoles dapat berupa daging ayam, daging sapi, daging ikan, udang, jamur kancing, wortel, kentang, atau buncis. Adonan dadar dibuat dari campuran tepung terigu, kuning telur, mentega (margarin), dan air atau susu.

Dua jenis risoles yang dikenal di Indonesia adalah risoles sayuran bercampur daging tumis, dan risoles berisi ragout. Bentuk kue ini persegi panjang seperti amplop. Risoles berbentuk segitiga umumnya berisi ragout.[2] Risoles dapat dimakan dengan saus kacang encer, sambal botol, atau cabai rawit.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Risoles

6. Tenteng

Tenteng Malino adalah makanan khas Asli dari Kota Malino, Sulawesi Selatan yang mana makanan ini sangatlah sederhana. Bahan dasar dari Makanan ini adalah Gula merah dan Kacang tanah. Aslinya, bentuk kemasan makanan ini berbentuk seperti permen dengan pembungukus dari Kulit jagung. Tapi seiring perkembangan, Kemasannya diganti menjadi plastik. Pembuatan makanan ini dimulai dari mencairkan gula merah pada wajan atau panci sampai mengental lalu dicampurkannya Kacang tanah ke dalam lumeran Gula merah. Diaduk hingga mulai mendingin dan dicetak sesuai ukuran dan dikemas dengan plastik.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tenteng_Malino

7. Sokko

Songkolo (bahasa Makassar) atau Sokko’ (bahasa Bugis) merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan putih yang dikukus hingga matang, kadang juga menggunakan beras ketan hitam. Songkolo bagadang disajikan di atas piring dan diberi taburan kelapa parut yang sudah di goreng. Lauk pendamping yang khas dari makanan Songkolo ini adalah ikan asin kering dan telur itik asin.

Jika pelanggan bermaksud untuk mengonsumsi songkolo bagadang di rumah mereka atau ditempat nongkron mereka, maka biasanya setiap porsi songkolo bagadang dibungkus dengan menggunakan daun pisang yang diikat dengan gelang karet.

Bagadang sendiri merupakan bahasa Makassar yang berarti Begadang. Alasan penggunaan kata Bagadang dibelakang nama kata makanan tersebut menandakan bahwa songkolo bagadang dijual hingga dini hari, khusus untuk melayani mereka-mereka yang suka begadang.

Salah satu penjual Songkolo Bagadang di Kabupaten Maros yang menjadi favorit saya ialah terletak di Kecamatan Turikale atau sekitar 200 meter dari Ta’mirul Masajid Kabupaten Maros arah ke Bantimurung, kami biasa menyebut daerah tersebut dengan istilah Bonto Cina.


Sumber : http://manjilala.info/songkolo-bagadang-khas-maros/

8. Kapusu nosu

Kapusu Nosu adalah satu makanan khas dari Sulawesi Tenggara. Bahan utama makanan ini berupa jagung tua. Pembuatan kapusu nosu tidak terlalu sulit, karena bahan dasarnya mudah didapatkan. Kapusu nosu lebih nikmat disantap bersama ikan kering dan sambal terasi. Makanan kapusu nosu merupakan salah satu makanan favorit selain kasoami. 

Sumber : https://dapur-teh-enur.blogspot.co.id/2016/06/cara-membuat-kapusu-nosu-kuliner-khasbuton-dan-wakatobi.html?m=1

9. Kasuami

Kasuami merupakan makanan unik dan khas daerah Sulawesi Tenggara, khususnya daerah Buton, Muna dan Wakatobi. Kasuami umumnya berbentuk tumpeng atau gunungan dan berwarna putih kekuning-kuningan. Kasuami berbahan utama singkong (Ketela pohon atau ubi kayu). Kasuami diolah dengan cara mengukus parutan singkong yang telah dimasukkan kedalam cetakan berbentuk kerucut/tumpeng dan dimasak selama kurang lebih 15 menit.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kasuami

10. Bagea

Bagea adalah kue tradisional khas Maluku, Maluku Utara, dan Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Indonesia. Bagea biasanya berbentuk bulat dan warnanya cokelat pucat. Bagea sifatnya keras, dan susah dimakan, orang yang tak terbiasa memakannya akan kesulitan. Bagea adalah salah satu olahan dari sagu. Biasanya Bagea disantap dengan teh atau kopi. Di Ternate, Bagea biasanya ditambahkan dengan biji kenari. Bahan-bahan untuk membuat Bagea adalah gula halus, biji kenari yang telah dicincang, tepung sagu, minyak sayur, tepung terigu yang telah diayak, kacang tanah yang dicincang halus, kayu manis bubuk, dan cengkihbubuk.

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bagea

Komentar

Postingan Populer