Ingredients

Salt / Garam

History :

Menurut sejarah, garam diperkirakan ditemukan pertama kali di Danau Yungchen, China pada 6000 tahun sebelum masehi. Dimana warga setempat memanen garam saat danau tersebut mengering saat musim kemarau. Dan hingga saat itu China menjadi negara yang sering melakukan perdagangan garam di dunia. Tetapi, hingga 800 tahun sebelum masehi tidak ada yang dapat menuliskan secara jelas bagaimana proses pembuatan garam. Proses pembuatan garam pertama kali ditulis pada zaman Kerajaan Romawi.

(source :https://puraindonesia.com/blog/2017/08/21/sejarah-garam-dan-awal-ditemukannya/)


Nutrient Content :

Kandungan Gizi

Garam dapur

Jumlah Per

100 g

Kalori (kcal) 0

Jumlah Lemak 0 g   

Lemak jenuh 0 g     

Lemak tak jenuh ganda 0 g 

Lemak tak jenuh tunggal 0 g

Kolesterol 0 mg       

Natrium 38.758 mg 

Kalium 8 mg

Jumlah Karbohidrat 0 g       

Serat pangan 0 g     

Gula 0 g       

Protein 0 g   

Vitamin A       0 IU     Vitamin C       0 mg

Kalsium           24 mg  Zat besi           0,3 mg

Vitamin D       0 IU     Vitamin B6     0 mg

Vitamin B12   0 µg     Magnesium      1 mg

(source : https://www.google.com/search?q=salt+for+food&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)


Function :

Dari Segi Kesehatan

Natrium adalah salah satu primer elektrolit di dalam badan. Ketiga-tiga elektrolit (natrium, kalium dan kalsium) terdapat di dalam garam yang belum disaring, seperti yang lain yang juga penting untuk badan untuk menjalankan proses pada kadar yang optimum. Terlalu banyak garam atau terlalu kurang boleh menyebabkan gangguan elektrolit yang membawa bahaya malah boleh menyebabkan masalah neurologi yang boleh membawa maut.

Satu kajian membuktikan bahawa lelaki yang mengalami hipertensi dan kadar natrium urea yang rendah berkait dengan kadar risiko mendapat sakit jantung lebih tinggi.

Minuman kesehatan.

produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga yang berat. umumnya produk-produk minuman kesehatan selain mengandung pemanis dan zat aktif, juga mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti ion natrium (na+), kalium (k+), magnesium (mg++), kalsium (ca++), karbonat - bikarbonat (co3 2- dan hco3 2-), dan klorida (cl-).

Garam mandi.

dalam buku harry's cosmeticology, garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi yang terdiri dari campuran garam nacl dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim.

Garam konsumsi.

garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi (penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti kio3, ki, nai, dan lainnya. pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga diharapkan keberhasilan program gaki akan tinggi.

Cairan infus

cairan infus nacl adalah campuran aquabidest dan garam grade farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen yang dirawat di rumah sakit.

zat mineral di kandungan garam

Biasanya zat garam mineral terdapat pada minuman yang kita minum dan juga pada makanan yang kita makan. Beberapa kegunaan dan fungsi dari garam mineral :

1. Yodium / Iodium / I

Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.

2. Phospor / Fosfor / P

Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.

3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co

Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.

4. Chlor / Klor / Cl

Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

5. Magnesium / Mg

Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.

6. Mangaan / Mangan / Mn

Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.

7. Tembaga / Cuprum / Cu

Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.

8. Kalsium / Calcium / Ca

Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.

9. Kalium / K

Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.

10. Zincum / Zinc / Seng / Zn

Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.

11. Sulfur atau Belerang

Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.

12. Natrium / Na

Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.

13. Flour / F

Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.

(source : http://beraneh.blogspot.co.id/2011/10/sejarah-garam-dan-manfaat-garam.html)


Characteristics :

Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi rendah)/low concentrate yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki konsentrasi yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan kadar air yang rendah. Kadar air yang tinggi menyebabkan benih recalsitran selalu mengalami perkecambahan dan berjamur selama masa penyimpanan atau pengiriman ketempat tujuan. Namun dengan perlakuan konsentrasi sodium chlorida (NaCl) maka hal ini dapat teratasi.

(source :https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_klorida)



Cheese / Keju

History :

Keju adalah makanan kuno yang sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan.[1] Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi.[1] Dengan beternak, masyarakat mulai mengenal susu dan kegunaannya.[1] Persediaan susu pun jadi meningkat sehingga orang-orang mulai menyimpannya dalam bejana tanah liat ataupun kayu.[1] Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental.[1] Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan.[1] Itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).[1]


Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan.[1] Ada dua legenda yang menceritakan bagaimana manusia menemukan tipe keju ini.[1] Yang pertama menceritakan bahwa ada beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi.[1] Mereka membuka perut sapi tersebut dan menemukan sesuatu berwarna putih yang ternyata memiliki rasa yang enak.[1] Karena adanya suatu enzim yang bernama rennet di dalam perut sapi, maka susunya pun menjadi kental sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.[1]


Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab.[2] Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun dengan kudanya.[2] Ia membawa susu di pelananya untuk menghilangkan dahaganya.[2] Setelah beberapa lama, ia pun berhenti untuk meminum susu yang dibawanya.[2] Ternyata, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih.[2] Hal ini disebabkan pelana yang digunakan untuk menyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet.[2] Kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu pengembara tersebut menjadi keju.[2] Setelah itulah, orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.[2]


Yunani kuno


Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju.[1] Odyssey tulisan Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing.[1] Keju dari susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani.[1] Orang-orang Yunani mempercayai bahwa keju dapat membuat perwira lebih kuat dan juga merupakan perangsang nafsu berahi.[1] Hippocrates pun menggunakan keju untuk mengatasi peradangan. Keju bahkan digunakan sebagai persembahan bagi dewa-dewa.[1]

Romawi kuno


Kebudayaan Romawilah yang pada mulanya mengembangkan berbagai jenis keju yang kita ketahui sekarang.[3] Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa pertama yang melakukan proses pematangan dan penyimpanan keju.[3] Mereka mengerti dampak teknik pematangan yang berbeda terhadap rasa dan karakter keju tertentu.[3] Bangsa Romawi membawa keju dan seni pembuatannya ketika mereka menaklukkan Gaul, yang kita ketahui sekarang sebagai Perancis dan Inggris, yang disambut dengan sangat baik.[3] Rumah-rumah besar pada zaman Romawi memiliki dapur keju yang terpisah yang disebut caseale dan suatu area khusus dimana keju bisa dimatangkan.[3] Berikut ini adalah beberapa tulisan yang menyinggung tentang keju:


    Homer, kira-kira tahun 1184 SM


Merujuk kepada keju yang dibuat di gua-gua pegunungan Yunani dari susu domba dan kambing, menyebut suatu jenis keju bernama Cynthos yang dijual oleh bangsa Yunani kepada bangsa Romawi (kemungkinan merupakan keju Feta pada zaman sekarang.[3]


    Aristoteles, yang hidup dari 384 hingga 322 SM


Memberikan komentar tentang keju yang dibuat dari susu kuda dan keledai.


    Varro, kira-kira tahun 127 SM


Menyadari perbedaan pada keju-keju yang dibuat dari beberapa lokasi dan memberikan komentar tentang kemampuan mencerna keju-keju tersebut.[3]


    Columella, kira-kira tahun 50 M


Menulis tentang bagaimana proses pembuatan keju dengan sangat detail dan lengkap.[3]


    Pliny, 77 M


Menulis buku Historia Naturalis yang menyebutkan tentang Cantal yaitu keju dari susu sapi yang dinamakan berdasarkan Pegunungan Cantal di Auvergne.[4] Keju ini dibuat dengan cara memasukkan dadih ke dalam formage yaitu sebuah silinder kayu.[4] Ini kemungkinan merupakan asal mula dari kata keju dalam bahasa Perancis dan bahasa Italia, fromage dan formaggio.[4]

Eropa zaman pertengahan


Kekaisaran Romawi menyebarkan teknik pembuatan keju yang seragam di Eropa, serta memperkenalkan pembuatan keju ke daerah yang belum mengetahuinya.[5] Kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan variasi pembuatan keju di Eropa semakin banyak, dengan daerah-daerah tertentu mengembangkan teknik pembuatan keju yang berbeda-beda.[5] Namun, kemajuan seni pembuatan keju mulai menurun beberapa abad setelah kejatuhan Roma.[5] Banyak keju yang dikenal pada masa kini pertama kali didokumentasikan pada zaman Pertengahan atau setelahnya, misalnya keju Cheddar pada 1500 M, keju Parmesan pada 1597, keju Gouda pada 1697, dan keju Camembert pada 1791.[5]


Pada masa pemerintahan Charles Agung, biara-biara diberikan kepercayaan untuk mengolah tanah dan mengembangkan produksi agrikultur.[1] Para biarawan dan biarawati inilah yang memegang peranan penting dalam produksi keju dan variasinya.[1] Banyak resep yang ditulis oleh para biarawan walaupun tidak dapat dipastikan apakah resep tersebut ditulis sendiri atau disalin dari penduduk lokal.[1] Karena pekerjaan para biarawan dan biarawati, maka orang-orang tidak perlu kelaparan di musim dingin ketika susu sulit didapat.[1]

Keju pada zaman modern


Pada abad ke 19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme.[1] Setelah itu, semakin banyak pula riset yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya.[1] Dengan berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat.[1] Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.[6]


Pabrik pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika Serikatlah produksi keju skala besar pertama kali sukses.[6] Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di dunia.[6] Pada masa Perang Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat secara tradisional.[6] Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.[6]

(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_keju)


Nutrient Content :

Amount Per

100 grams

Calories 402

% Daily Value*

Total Fat 33 g  50%

Saturated fat 21 g       104%

Polyunsaturated fat 0.9 g       

Monounsaturated fat 9 g       

Cholesterol 105 mg     35%

Sodium 621 mg           25%

Potassium 98 mg         2%

Total Carbohydrate 1.3 g        0%

Dietary fiber 0 g          0%

Sugar 0.5 g     

Protein 25 g     50%

Vitamin A       20%     Vitamin C       0%

Calcium           72%     Iron     3%

Vitamin D       6%       Vitamin B-6    5%

Vitamin B-12  13%     Magnesium      7%

*Per cent Daily Values are based on a 2,000 calorie diet. Your daily values may be higher or lower depending on your calorie needs.

(source : https://www.google.com/search?q=cheese&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)


Function :

Manfaat Keju Bagi Kesehatan


Asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi setiap harinya, kandungan yang ada di dalam keju dapat memberikan Anda ragam manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat keju bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.


    Manfaat keju untuk ibu hamil dan menyusui

    Keju mengandung nutrisi seperti kalsium, protein, magnesium, fosfor, dan B12 yang dibutuhkan ibu dan bayi. Karena ibu adalah sumber nutrisi bagi bayi, jadi selama masa kehamilan dan menyusui, Anda boleh mengonsumsi keju agar membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi Anda. Terlebih lagi pada wanita hamil, dalam sehari setidaknya dibutuhkan 300 kalori untuk pembentukan bayi pada trimester kedua.

    Cobalah untuk mengkombinasikan keju dengan makanan sehat lainnya seperti brokoli, buah, sup, atau roti. Dan selalu pilih keju yang menggunakan susu yang sudah melalui proses pasteurisasi atau sudah disterilkan, hindari keju yang menggunakan susu mentah.

    Manfaat keju untuk kesehatan gigi

    Kandungan kalsium, fosfor, dan protein yang ada di dalam keju baik untuk kesehatan gigi. Meski belum 100 persen penelitian menyatakan hal tersebut, namun beberapa studi mengklaim bahwa keju seperti keju mozarella dan cheddar dapat membantu dalam pencegahan kerusakan atau kerapuhan gigi.

    Manfaat keju untuk kesehatan

    Sebuah penelitian menunjukkan anak perempuan yang secara teratur mengonsumsi keju memiliki densitas tulang yang lebih padat daripada mereka yang tidak. Keju dapat menjadi sumber kalsium yang lebih alami dibandingkan dengan suplemen atau vitamin.


Selain beberapa manfaat di atas, keju juga diduga bisa menjadi salah satu cara melindungi diri Anda dari kanker, terhindar dari obesitas jika yang dikonsumsi rendah lemak dan tidak berlebihan, serta merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung.

(source :https://www.alodokter.com/manfaat-keju-yang-sayang-untuk-dilewatkan)


Gula / sugar

History :


Gula tebu

Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian menyebar ke India. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan ”batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah”. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar.


Rahasia tanaman tebu akhirnya terbongkar setelah terjadi ekspansi besar-besaran oleh orang-orang Arab pada abad ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642 mereka menemukan tanaman tebu yang sedang tumbuh dan kemudian mempelajari cara pembuatan gula. Selama ekspansi berlanjut mereka mendirikan pengolahan-pengolahan gula di berbagai daratan lain yang mereka kuasai, termasuk di Afrika Utara dan Spanyol.


Gula dikenal oleh orang-orang barat Eropa sebagai hasil dari Perang Salib pada abad ke-11. Para prajurit yang pulang menceritakan keberadaan “rempah baru” yang enak ini. Gula pertama diketahui tercatat di Inggris pada tahun 1099. Abad-abad berikutnya merupakan periode ekspansi besar-besaran perdagangan barat Eropa dengan dunia timur, termasuk di dalamnya adalah impor gula. Sebagai contoh, dalam sebuah catatan pada tahun 1319 harga gula di London sebesar “dua shilling tiap pound”. Nilai ini setara dengan beberapa bulan upah buruh rata-rata, sehingga dapat dikatakan gula sangatlah mewah pada waktu itu.


Orang-orang kaya menyukai pembuatan patung-patung dari gula sebagai penghias meja-meja mereka. Ketika Henry III dari Perancis mengunjungi Venice, sebuah pesta diadakan untuk menghormatinya dengan menampilkan piring-piring, barang-barang perak, dan kain linen yang semuanya terbuat dari gula.


Karena merupakan barang mahal, gula seringkali dianggap sebagai obat. Banyak petunjuk kesehatan dari abad ke-13 hingga 15 yang merekomendasikan pemberian gula kepada orang-orang cacat untuk memperkokoh kekuatan mereka.


Pada abad ke-15, pemurnian gula Eropa umumnya dilakukan di Venice. Venice tidak bisa lagi melakukan monopoli ketika Vasco da Gama berlayar ke India pada tahun 1498 dan mendirikan perdagangan di sana. Meskipun demikian, penemuan orang-orang Amerika lah yang telah mengubah konsumsi gula di dunia.


Dalam salah satu perjalanan pertamanya, Columbus membawa tanaman tebu untuk ditanam di kawasan Karibia. Iklim yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman tebu menyebabkan berdirinya sebuah industri dengan cepat. Kebutuhan terhadap gula yang besar bagi Eropa menyebabkan banyak kawasan hutan di kepulauan Karibia menjadi hampir seluruhnya hilang digantikan perkebunan tebu, seperti misalnya di Barbados, Antigua dan separuh dari Tobago. Tanaman tebu dibudidayakan secara massal. Jutaan orang dikirim dari Afrika dan India untuk bekerja di penggilingan tebu. Oleh karenanya, produksi gula sangat erat kaitannya dengan perdagangan budak di dunia barat.


Secara ekonomi gula sangatlah penting sehingga seluruh kekuatan Eropa membangun atau berusaha membangun jajahan di pulau-pulau kecil Karibia dan berbagai pertempuran terjadi untuk menguasai pulau-pulau tersebut. Selanjutnya tanaman tebu dibudidayakan di berbagai perkebunan besar di kawasan-kawasan lain di dunia (India, Indonesia, Filipina dan kawasan Pasifik) untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa dan lokal.



Pabrik gula tebu di Hindia Belanda sekitar tahun 1850 oleh A. Salm (Sumber)


Pada tahun 1750 terdapat 120 pabrik pemurnian gula yang beroperasi di Britania dengan hanya menghasilkan 30.000 ton per tahun. Pada tahap ini gula masih merupakan sesuatu yang mewah dan memberi keuntungan yang sangat besar sehingga gula dijuluki “emas putih”. Keadaan ini juga berlaku di negara-negara Eropa Barat lainnya.




Catatan perdagangan impor gula dari Jamaika pada tahun 1739 (Sumber)


Para pemerintah menyadari keuntungan besar yang didapat dari gula dan oleh karenanya mengenakan pajak yang tinggi. Akibatnya gula tetap merupakan sebuah barang mewah. Keadaan ini terus bertahan sampai dengan akhir abad ke-19 ketika kebanyakan pemerintahan mengurangi atau menghapus pajak dan menjadikan harga gula terjangkau untuk warga biasa.


Gula Bit

Gula bit pertama kali diketahui sebagai sumber gula pada tahun 1747. Tidak diragukan lagi, tanaman ini tidak begitu menarik perhatian dan hanya sekedar keingintahuan beberapa negara Eropa karena kepentingan nasional dan ekonomi lebih tertuju pada perkebunan tebu. Keadaan ini bertahan sampai dengan perang-perang Napoleon pada awal abad ke-19 ketika Britania menblokade impor gula ke benua Eropa. Pada tahun 1880 gula bit menggantikan gula tebu sebagai sumber utama gula di benua Eropa. Masuknya gula bit ke Inggris tertunda sampai dengan Perang dunia Pertama ketika impor gula Britain terancam. Sebelumnya Britain mengimpor gula tebu dari jajahannya di kawasan tropis.


Masa kini

Konsumsi gula per tahun saat ini berkisar 120 juta ton dan terus bertambah pada laju sekitar 2 juta ton per tahun. Uni-Eropa, Brazil dan India adalah tiga produsen terbesar dan gabungan dari ketiganya menyumbang sekitar 40% produksi per tahun. Namun demikian kebanyakan gula dikonsumsi di negara penghasil dan hanya sekitar 25% yang diperdagangkan secara internasional.


Tebu dibudidayakan di lebih dari 100 negara dan gula yang dihasilkan dari tebu berkisar 6 kali lebih besar dari pada gula bit.

(source : http://www.food-info.net/id/products/sugar/history.htm)


Nutrient Content :

Amount Per

100 grams

Calories 387

% Daily Value*

Total Fat 0 g    0%

Saturated fat 0 g         0%

Polyunsaturated fat 0 g         

Monounsaturated fat 0 g      

Cholesterol 0 mg         0%

Sodium 1 mg   0%

Potassium 2 mg           0%

Total Carbohydrate 100 g       33%

Dietary fiber 0 g          0%

Sugar 100 g   

Protein 0 g       0%

Vitamin A       0%       Vitamin C       0%

Calcium           0%       Iron     0%

Vitamin D       0%       Vitamin B-6    0%

Vitamin B-12  0%       Magnesium      0%

(source : https://www.google.com/search?q=gula+&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)


Function :


Manfaat gula untuk kesehatan

Seperti yang telah dijelaskan diatas, manfaat utama dari gula adalah memberikan rasa manis pada manakan atau minuman. Namun disamping itu gula juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Nah berikut beberapa manfaat gula untuk kesehatan.

1. Meningkatkan energi secara instan

Manfaat pertama dari gula adalah meningkatkan energi secara instan. Hal inilah yang membuat orang sering mengkonsumsi teh manis atau kopi manis dipagi hari hari. Dengan minum minuman manis tersebut akan membuat tubuh berenergi dan bersemangat. Gula yang masuk dalam tubuh kita akan dirubah menjadi glukosa, dan glukosa akan dirubah menjadi energi.

2. Meningkatkan tekanan darah

Bagi anda yang memiliki tekanan darah rendah, anda disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanakan manis atau makanan yang banyak mengandung gula. Gula dapat meningkatkan tekanan darah.

3. Mengobati luka infeksi

Seperti yang telah dijelaskan diatas jika gula dulu digunakan sebagai obat luka infeksi. Gula yang digunakan adalah gula pasir. Gula pasir dapat membantu mempercepat penyembuhan luka sperti luka borok, amputasi, luka baring dan lain sebagainya., Cara pemakainnya adalah dengan meluangkan gula pasir pada luka tersebut. Gula akan membunuh bakteri dan menyerap air yang menjadi sarang pertumbuhan bakteri.

4. Menyembuhkan depresi

Manfaat gula lainnya yaitu dapat menenangkan otak dan membuat pikiran menjadi adem dan tentrem serta rileks. Ketika anda merasa depresi atau memiliki banyak masalah, cobalah untuk mengkonsumsi gula, Gula akan membuat pikiran anda menjadi lebih tenang.

5. Meningkatkan fungsi otak

Gula juga dapat membantu otak anda untuk lebih focus. Ketika otak anda sedang kacau tidak bisa berkonsentrasi, hal itu disebabkan pasokan gula pada otak berkurang. Untuk membuat otak kembali baik, anda disarankan untuk mengkonsumsi gula sperti mengkonsumi teh manis atau minuman manis lainnya.


Manfaat gula untuk kecantikan

Gula pasir sudah sering digunakan sebagai scrub wajah untuk mendapatkan kulit wajah yang cantik dan bersih bersinar. Ya benar sekali, gula memang biasa digunakan para wanita sebagai salah satu bahan alami untuk perawatan kecantikan mereka. Nah berikut beberapa manfaat yang anda dapatkan jika menggunakan gula sebagai bahan untuk perawatan kecantikan anda.

1. Mengangkat sel kulit mati

Manfaat pertama yang anda dapatkan dari scrub menggunakan gula pasir adalah untuk mengangkat sel kulit mati. Caranya campurkan satu sendok makan gula passir dengan setengah sendok madu hingga menjadi seperti pasta. Oleskan pada kulit wajah sambil anda pijat-pijat secara memutar selama 20 menit lalu anda bersihkan menggunakan handul yang telah direndam dengan air hangat.

2. Membersihkan dan mencerahkan kulit

Gula juga dapat dijadikan sebagai bahan alami untuk membersihkan kulit dan pori-pori kulit. Campurkan gula dengan minyak zaitun atau krim lainnya kemudian anda oleskan pada kulit wajah sambil anda pijat-pijat. Diamkan selama 25 menit dan bilas denga air hingga bersih. Cara ini akan membuat kulit anda bersih dan bersinar. Kotoran dalam pori-pori akan terangkat sehingga juga dapat mencagah komedo.

3. Melembabkan kulit

Masker juga juga merupakan masker yang kaya akan nutrisi untuk melembabkan kulit. Caranya yaitu dengan menggunakan gula sebagai masker wajah, anda bisa mencampurkan gula dengan minyak zaitun, minyak almond, minyak kelapa dan lain sebagainya. Kemudian anda aplikasikan pada kulit wajah anda, lakukan secara teratur seminggu sekali, maka kulit anda akan lembab dan cantik.

4. Anti aging

Gula merupakan media paling ampuh untuk menghilangkan kerutan atau garis halus juga tanda penuaan lainnya akibat dari gaya hidup yang tidak sehat. Selian itu juga juga dapat mencerahkan kulit serta membuat pipi merah merona secara alami.

5. Mengatasi selulit

Kombinasikan butiran gula pasir dan bubuk kopi untuk menghilangkan selulit. Kedua bahan tersebut sangat ampuh untuk mengembalikan atau memperbaiki tekstur kulit. Campuran kedua bahan tersebut sangat ampuh untuk menyamarkan selulit. Campurkan gula pasir dan bubuk kopi dan beri sedikit minyak zaitun, gunakan sebagai scrub pada kulit yang mengalami selulit, maka selulitpun akan hilang.

6. Mengatasi bibir kering dan bibir pecah-pecah

Bibir kering dan juga bibir pecah-pecah tentu sangat mengganggu sekali, ya selain membuat tidak nyaman, bibir kering dan bibir pecah-pecah membuat kita menjadi tidak percaya diri. Namun anda tak perlu khawatir, kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan scrub menggunakan gula pasir. Caranya yaitu campurkan satu sendok makan gula pasir dengan setengah sendok madu dan sedikit minyak zaitun sehingga berbentuk seperti pasta. Oleskan pada bibir dan diamkan selama 10 menit dan bilas dengan air hangat. Lakuka cara ini setiap hari sebelum anda tidur.

7. Menghilangkan bulu

Bagi pria memiliki bulu yang banyak dan tebal mungkin akan terlihat maco, namun jika hal itu dialami oleh wanita tentu akan terlihat lucu dan menjijikan. Nah anda bisa menghilangkan bulu dengan menggunakan scrub gula. Caranya panaskan 3 sendok makan gula pasir, perasan air jeruk lemon, dan 1/4 gelas air, aduk hingga berbentuk karamel kemudian anda oleskan pada kulit anda dalam keadaan masih hangat.  Setelah itu tempelkan kain kasa, tarik kain tersebut dengan cepat ke arah yang berlawanan.

8. Menghaluskan tumit yang pecah-pecah

Manfaat berikutnya dari gula pasir adalah untuk mengatasi tumit ynag pecah-pecah. Campurkan gula pasir dengan minyak zaitun hingga berbentuk pasta, kemudian anda gosokan pada tumit yang pecah-pecah diamkan selama 10 menit setelah itu bilas dengan air hangat.

(source : http://www.perawatankulitwajah212.com/2016/03/sejuta-manfaat-gula-untuk-kesehatan-dan-kecantikan.html)


Komentar

Postingan Populer